MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas
Matakuliah Geo Ekonomi
Yang dibina oleh Drs. Muhtam
Katenun S.Pd., M.Pd
Oleh:
Eduardus Kopa
(100401050143)
UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI
2012
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Allah swt karena atas berkat rahmat dan karunia-Nya, penulisan
makalah dapat di selesaikan sesuai dengan jadwal. Keberadaan makalah ini di maksudkan
untuk membantu kita belajar secara
mandiri, sehingga di harapkan kepada kita untuk dapat memahami konsep makalah
secara komprehensif sekalipun makalah ini masih jauh dari sempurna.
Penulis
mengucapkan terimakasih kepada teman-teman sejawat yang membantu dan memberi
motivasi untuk tetap menulis walaupun banyak kegiatan lain yang juga sama-sama
membutuhkan waktu dan perhatian. Terimakasih juga penulis sampaikan kepada
dosen pembimbing dari matakuliah Geo Ekonomi karena atas bimbingannya makalah
ini bisa dapat terselesaikan.
Makalah
ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saran dan kritik yang
konstruktif sangat penulis harapkan dari
semua pihak dan simpatisan yang bersetumpuh pada makalah ini.
Akhirnya
semoga makalah ini dapat lebih bermanfaat.
Malang, Maret 2012
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Peta Propinsi Lampung
Sejarah
Kabupaten Way Kanan diawali pada
tahun 1957, dengan dipimpin oleh Wedana Way Kanan, Ratu Pengadilan, diadakanlah
pertemuan yang pertama kali guna membahas rencana Pemerintah Pusat yang
memerlukan 100.000 hektar tanah untuk keperluan transmigrasi. Pada saat itu tiga kewedanaan yang ada, yaitu
Kewedanaan Kotabumi, Kewedanaan Krui dan Kewedanaan Menggala menolak rencana
Pemerintah Pusat. Namun Kewedanaan Way Kanan menerima tawaran itu dengan pertimbangan
agar kelak Way Kanan dapat cepat ramai penduduknya. Pada saat itulah muncul gagasan awal yang
dikemukakan oleh Hi. Ridwan Basyah selaku notulis dalam pertemuan tersebut,
untuk menjadikan Way Kanan sebagai kabupaten yang berdiri sendiri terpisah dari
Kabupaten Lampung Utara.
Pada tahun 1971, keinginan untuk
menjadikan Way Kanan menjadi kabupaten yang berdiri sendiri muncul
kembali. Pertemuan dengan tokoh
masyarakat, tokoh adat, dan para ilmuwan diselenggarakan di kediaman Hi. Ridwan
Basyah di Tanjung Agung - Bandar Lampung.Selanjutnya pada tahun 1975, Bapak
Nasrunsyah Gelar Sutan Mangkubumi, di Bumi Agung - Kecamatan Bahuga
melaksanakan acara adat Bugawi dengan mengundang tokoh-tokoh adat (penyimbang)
sewilayah Way Kanan. Pada kesempatan itu
diadakan musyawarah khusus yang dipimpin oleh Hi. Ridwan Basyah membahas
kembali gagasan untuk menjadikan Way Kanan sebagai Kabupaten yang berdiri
sendiri, sekaligus mengajukan usul kepada Pemerintah Daerah Tingkat II
Kabupaten Lampung Utara dan Pemerintah Daerah Tingkat I Propinsi Lampung.
Kemudian pada tahun 1986,
Pemerintah Pusat membentuk Pembantu Bupati Lampung Utara Wilayah Blambangan
Umpu dengan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri, Nomor : 821.26-502 Tanggal 8
Juni 1985, dengan Wilayah Pembantu Bupati Blambangan Umpu terdiri dari 6 (enam)
kecamatan, yaitu :
1.
Kecamatan Blambangan Umpu dengan ibukota Blambangan Umpu
2.
Kecamatan Bahuga dengan ibukota Mesir Ilir
3.
Kecamatan Pakuon Ratu dengan ibukota Pakuon Ratu
4.
Kecamatan Baradatu dengan ibukota Tiuh Balak
5.
Kecamatan Banjit dengan ibukota Banjit
6.
Kecamatan Kasui dengan ibukota Kasui
Berdasarkan Surat Badan Perencanaan
dan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Tingkat I Lampung, Nomor : 660/1990/II/1991
Tanggal 18 Februari 1991 yang ditujukan kepada Pembantu Bupati Wilayah
Blambangan Umpu, maka Hi. Ridwan Basyah yang pada waktu itu menjabat sebagai
Pembantu Bupati menyelenggarakan
Musyawarah besar (Mubes) dengan mengambil tempat di SESAT PURANTI GAWI
Blambangan Umpu, pada tanggal 4 Mei 1991 dengan maksud untuk mempersiapkan
lahan perkantoran, nama kabupaten, dan letak ibukota kabupaten sebagai
persiapan Way Kanan menjadi Kabupaten.
Pertemuan tersebut dihadiri sekitar 200 orang, terdiri dari tokoh adat,
tokoh agama, ilmuwan dan para pejabat. Dalam Mubes tersebut dibahas mengenai
pemantapan usulan dan pernyataan dukungan sepenuhnya agar Way Kanan menjadi
Kabupaten dengan ibukota di Blambangan Umpu dan terdiri dari 17 kecamatan. Usulan tersebut ditujukan kepada Presiden
Republik Indonesia, Menteri Dalam Negeri, DPR-RI dan Gubernur Kepala Daerah
Tingkat I Propinsi Lampung. Berdasarkan
usulan tersebut, maka diadakanlah rapat-rapat di tingkat propinsi, kabupaten
dan di DPR-RI. Kemudian dilanjutkan dengan
kunjungan DPR-RI ke Balambangan Umpu.
Berkat perjuangan yang gigih oleh semua
pihak dan dengan Ridho Allah SWT, maka pada tahun 1999 terbitlah Undang-Undang
Nomor : 12 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Daerah Tingkat II Way
Kanan, Kabupaten Daerah Tingkat II Lampung Timur dan Kotamadya Daerah Tingkat
II Metro. Sebagai tindak lanjut
pemberlakuan Undang-Undang tersebut, maka pada tanggal 27 April 1999, Menteri
Dalam Negeri Syarwan Hamid menandatangani prasasti sebagai tanda peresmian
Kabupaten Way kanan dan sekaligus melantik Drs. Tamanuri sebagai Pejabat Bupati
Way Kanan. Tanggal 27 April 1999 inilah
yang dijadikan sebagai tanggal kelahiran Kabupaten Way Kanan.
PETA KABUPATEN WAY KANAN
Kabupaten
Way Kanan, Provinsi Lampung terdiri dari 14 kecamatan dan 210 desa. Jumlah
penduduk Kabupaten Way Kanan pada tahun 2008
sebesar 422.473 jiwa, yang terdiri dari jumlah penduduk laki-laki
sebesar 212.064 jiwa (50,20%) dan 210.409 jiwa perempuan (49,80%) serta jumlah keluarga sebesar 105.706 KK
dengan rata-rata banyaknya anggota keluarga 4 jiwa. Dan luas wilayah 3.921.63
km2.
Nama-nama
kecamatan kabupaten way kanan yaitu:
1. Bahuga
2. Banjit
3. Baradatu
4. Blambangan Umpu
5. Gunung Labuhan
6. Kasui
7. Negeri Batin
8. Negeri Agung
9. Negeri Besar
10. Pakuan Ratu
11. Rebang Tangkas
12. Way Tuba
13. Bumi Agung
14. Buay Bahuga
Letak geografis
Kabupaten Way Kanan terletak pada posisi antara 6o45' – 3o45' Lintang Selatan
dan 103o00' – 105o50' Bujur Timur dengan batas wilayah :
- sebelah utara berbatasan dengan
Kabupaten OKU Timur Propinsi Sumatra Selatan
- sebelah selatan berbatasan dengan
Kabupaten Lampung Utara
- sebelah timur berbatasan dengan
Kabupaten Tulang Bawang
- sebelah barat berbatasan dengan
Kabupaten Lampung Barat
Di tinjau
secara Topografi
& Geologi:
Kabupaten Way Kanan dibagi menjadi 2
daerah topografi, yaitu:
a. Topopgrafi berbukit sampai bergunung
dengan lereng-lereng terjal dengan ketinggian bervariasi antara 450-15.00 m
dpl. Meliputi Bukit Barisan yang umumnya
ditutupi oleh hutan primer dan sekunder dengan puncaknya Bukit Barisan dan
Bukit Pesagi.
b. Daerah River Basin sungai-sungai
kecil.
Sedangkan medan topografinya terbagi 2
bagian, yaitu:
a. Sebelah Barat ± 7% merupakan
rangkaian Pegunungan;
b. Sebelah Timur ± 93% merupakan dataran
yang sebagian besar tertutup vulkanis awan gelap, terbentang sawah dan perkebunan
dan Topografi & Geologi rata-rata kabupaten Way Kanan 30º C.
Jenis Tanah
Jenis
tanah di Kabupaten Way Kanan dikelompokkan dalam tiga kelompok:
·
Latosol dan Andosol coklat tua
·
Podsolik merah
kuning
·
Podsolik merah kuning dan coklat
kekuninggan
Hampir
seluruh wilayah di Kabupaten Way Kanan memiliki kedalaman efektif tanah lebih
dari 90 cm, hanya ada beberapa wilayah yang memiliki kedalaman efektif 60 - 90
cm.
Iklim
Suhu udara rata-rata siang hari
berkisar antara 21,8oC sampai 23,8oC. Rata-rata curah hujan lebih rendah
(182,54 mm) Curah hujan tertinggi terjadi pada Maret mencapai 455,4 mm dan
terendah pada bulan Mei (28,7 mm) jadi
kondisi iklim kabupaten way kanan tropis.
1.1 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada
latar belakang masalah, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1.
Bagaimana Potensi
Sumber Daya Alam
Kabupaten Way Kanan?
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui:
1.
Mengetahui Potensi Sumber Daya Alam KabupatenWay Kanan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Potensi Sumber
Daya Alam
Kabupaten way kanan di tinjau dari
segala aspek dengan keadaan Letak geografis, Topografi & Geologi, temperatur,
iklim dan jenis tanah. jadi potensi SDA yang masih terpendam di usia 10 tahun
kabupaten tersebut diantaranya Mangan, Batu bara, Emas, dan sumber tambang
lainnya.Potensi Ekonomi dan Unggulan Daerah Sumber utama pernghasilan sebagian
besar penduduk Kabupaten Way Kanan adalah pertanian sebesar 99,05% dengan
komoditas utama berupa padi. Selain
padi, komoditi lainnya yang berkembang antara lain karet, kopi dan palawija.
Jenis industri kecil yang berkembang di Kabupaten
Way Kanan antara lain industri makanan, kayu dan anyaman. Kota kecil ini
merupakan kecamatan paling ramai di Kabupaten Way Kanan. Boleh dibilang, pusat
perekonomian kabupaten berada di
kecamatan ini.
potensi andalan kabupaten
berpenduduk sekitar 400 jiwa ini, masih seputar perkebunan seperti karet,
kakao, dan kopi. Pendapatan Asli Daerah
(PAD) yang diperoleh Pemkab Way Kanan dari sektor perkebunan, baik yang
diusahakan rakyat maupun perusahaan
perkebunan. pembangunan kabupaten pemekaran dari Kabupaten Lampung Utara
tahun 1999 ini.
Kabupaten way kanan di lihat dari
keadaan sumber daya alam (SDA). Maka masarakat Kabupaten Way Kanan dengan sektor
pertanian dan perkebunan diwilayah ini mempunyai peluang yang sangat besar
sebagai andalan untuk mensejahterakan
masyarakat dikemudian hari terutama tanaman andalan seperti Karet, sawit
dan padi hanya diharapkan kedepan pengelolaan dan pembinaan terhadap tanaman tersebut perlu lebih
ditingkatkan lagi.
Perkebunan di Kabupaten Way Kanan
merupakan salah satu sektor yang potensial untuk dikembangkan, karena areal
perkebunan Kabupaten Way Kanan mencakup areal seluas 145.989,30 Ha dengan
jumlah produksi hasil perkebunan 245.380,60 Ton/Th. Tanaman perkebunan yang
berada di Kabupaten Way Kanan antara lain : karet, kelapa sawit, kelapa dalam,
kelapa hibrida, kopi, lada, kakao, dan cengkeh. Jenis tanaman perkebunan yang
sangat potensial untuk dikembangkan di Kabupaten Way Kanan antara lain : Karet,
kelapa sawit, kakao dan kopi. Sentra pengembangan.
Selain perkebunan, kabupaten Way
Kanan juga memiliki Lahan Persawahan di Kabupaten ini, karena didukung oleh
banyaknya sungai sungai yang ada, seperti Way Umpu dengan panjang sungai
100 Km dengan DAS 1.179 Km2, Way Besai
dengan panjang sungai 113 Km dengan DAS seluas 870 Km2, Way Tahmi panjang 60 Km
dengan DAS 550 Km2, Saluran Cannal
Komering panjang 35 Km (wilayah Way Kanan).
Keberadaan peternakan di Kabupaten
Way Kanan ini juga sangat potensial karena didukung oleh ketersediaan limbah
pertanian sebagai sumber pakan ternak. Selain limbah pertaninan sebagai sumber
dasar pakan ternak, maka dengan beroperasinya perkebunan karet dan sawit baik
milik pemerintah.swasta maupun rakyat di Kabupaten Way Kanan juga merupakan
sumber pakan ternak yang baik. Produksi rumput yang tumbuh di sela-sela pohon,
baik karet maupun kelapa sawit mencapai 250.500 ton/tahun sehingga mampu
menampung 22.772 ST/tahun setara dengan 22.772 ekor sapi dewasa. Keberadaan
agroindustri yang berkembang di Kabupaten Way Kanan (pabrik tapioka, pabrik
gula tebu, pengolahan padi, dan pengolahan buah nanas) sebagai penghasil sumber
pakan bagi pengembangan ternak baik ternak besar, kecil maupun unggas. Sampai
saat ini limbah tersebut belum dimanfaatkan secara optimal sementara
produksinya cukup besar. Dengan kondisi diatas maka peluang investasi di bidang
peternakan terbuka luas bagi investor untuk membuka usahanya.
Potensi perikanan di Kabupaten Way
Kanan ditopang oleh 2 kegiatan utama yaitu kegiatan perikanan budidaya dan
perikanan tangkap di perairan umum. Meskipun way Kanan tidak memiliki potensi
perikanan laut, namun potensi perikanan perairan umum untuk pengembangan
perikanan darat darat dan perikanan tangkap cukup prospektif. Ada beberapa
lokasi yang potensial untuk dijadikan lokasi pengembangan yaitu sungai Way
Kanan, Way Umpu, Way Besai, Way Giham dan Way Tahmi. Untuk perikanan budidaya,
tersedia lokasi potensial di Kecamatan Banjit, Baradutu dan Bahuga dengan jenis
komoditi seperti ikan mas, nila, patin dan lele.
Dengan kekayaan SDA yang melimpah
maka kabupatn way kanan menjadi pengindustri besar yang berkembang di Kabupaten
Way Kanan. Industri tersebut merupakan
industri pengolahan hasil pertanian dan perkebunan seperti ; Industri
pengolahan singkong menjadi tepung tapioka, Industri pengolahan kelapa sawit
menjadi CPO, Industri pengolahan dan pengalengan buah nanas, Industri
pengolahan kayu karet menjadi kayu lapis, Industri pengolahan tebu menjadi
gula. Peluang investasi yang dapat dikembangkan pada sektor industri antara
lain pembangunan industri pengolahan hasil pertanian, industri pengolahan bahan
galian tambang kaolin, industri hilir dengan bahan baku kelapa, industri
pengolahan hasil perkebunan karet dan industri pengolahan singkong menjadi
bio-etanol. Kabupaten Way Kanan yang dilalui jalan Lintas Sumatera dan
merupakan daerah perlintasan kereta api serta didukung dengan keberadaan
lapangan terbang Way Tuba mempunyai potensi dalam pengembangan sektor
perdagangan dan jasa di wilayah ini. Pengembangan perdagangan dan jasa di
Kabupaten Way Kanan lebih bersifat untuk memfasilitasi hasil produksi dan
transaksi komoditas hasil perkebunan, pertanian tanaman pangan, kehutanan,
peternakan dan perikanan.
Pariwisata
Adapun dari sektor pariwisata,
Kabupaten Way Kanan memiliki potensi keindahan dan panorama alam yang potensial
untuk dikembangkan. Sejumlah lokasi eksotis yang sangat menarik, antara lain
Air terjun Putri Malu di kecamatan Banjit, Air terjun Way Mencar di kecamatan
Way Tuba, Air panas/ blerang di Way Tuba dan Banjit, Kampung wisata lestari
Gedung Batin di Blambangan Umpu, Kampung tua Pakuan Ratu di kecamatan Pakuan
Ratu, Taman bendungan sebiduk sehaluan di kecamatan Way Tuba, Agro wisata
perkebunan karet, kopi, lada di beberapa kecamatan, Arung jeram si sungai Way
Umpu, Way Besai dan Way Tahmi, wisata spiritual Pemakaman Tua di Blambangan
Umpu dan Bumi Agung, wisata buah durian dan duku di Blambangan Umpu, Kasui,
Gunung Labuhan, dan wisata spiritual Ngaben umat Hindu di kecamatan Banjit dan
Negeri Agung.
BAB III
PENUTUP
KESIPULAN
Kabupaten
way kanan di lihat dari keadaan sumber daya alam (SDA). Maka masarakat
Kabupaten Way Kanan dengan sektor pertanian dan perkebunan diwilayah ini
mempunyai peluang yang sangat besar sebagai andalan untuk mensejahterakan masyarakat dikemudian hari terutama tanaman
andalan seperti Karet, sawit dan padi hanya diharapkan kedepan pengelolaan dan
pembinaan terhadap tanaman tersebut
perlu lebih ditingkatkan lagi.
Dengan kekayaan SDA yang melimpah
maka kabupatn way kanan menjadi pengindustri besar yang berkembang di Kabupaten
Way Kanan.
DAFTAR PUSTAKA
http://kabupaten
way kanan. Go.id.
0 komentar:
Posting Komentar