Subscribe:

Ads 468x60px

Sample Text

Rabu, 18 November 2015

MAKALAH


Disusun untuk memenuhi tugas
Matakuliah Geo Ekonomi
Yang dibina oleh Drs. Muhtam Katenun S.Pd., M.Pd

     Oleh:
Eduardus Kopa
(100401050145)




UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI
2012

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah swt karena atas berkat rahmat dan karunia-Nya, penulisan makalah dapat di selesaikan sesuai dengan jadwal. Keberadaan makalah ini di maksudkan untuk membantu  kita belajar secara mandiri, sehingga di harapkan kepada kita untuk dapat memahami konsep makalah secara komprehensif sekalipun makalah ini masih jauh dari sempurna.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada teman-teman sejawat yang membantu dan memberi motivasi untuk tetap menulis walaupun banyak kegiatan lain yang juga sama-sama membutuhkan waktu dan perhatian. Terimakasih juga penulis sampaikan kepada dosen pembimbing dari matakuliah Geo Ekonomi karena atas bimbingannya makalah ini bisa dapat terselesaikan.
Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saran dan kritik yang konstruktif  sangat penulis harapkan dari semua pihak dan simpatisan yang bersetumpuh pada makalah ini.
Akhirnya semoga makalah ini dapat lebih bermanfaat.


                                                                                                       Malang,  Maret 2012
           
Penulis






BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
 Peta Propinsi Lampung
Sejarah



Kabupaten Way Kanan diawali pada tahun 1957, dengan dipimpin oleh Wedana Way Kanan, Ratu Pengadilan, diadakanlah pertemuan yang pertama kali guna membahas rencana Pemerintah Pusat yang memerlukan 100.000 hektar tanah untuk keperluan transmigrasi.  Pada saat itu tiga kewedanaan yang ada, yaitu Kewedanaan Kotabumi, Kewedanaan Krui dan Kewedanaan Menggala menolak rencana Pemerintah Pusat. Namun Kewedanaan Way Kanan menerima tawaran itu dengan pertimbangan agar kelak Way Kanan dapat cepat ramai penduduknya.  Pada saat itulah muncul gagasan awal yang dikemukakan oleh Hi. Ridwan Basyah selaku notulis dalam pertemuan tersebut, untuk menjadikan Way Kanan sebagai kabupaten yang berdiri sendiri terpisah dari Kabupaten Lampung Utara.
Pada tahun 1971, keinginan untuk menjadikan Way Kanan menjadi kabupaten yang berdiri sendiri muncul kembali.  Pertemuan dengan tokoh masyarakat, tokoh adat, dan para ilmuwan diselenggarakan di kediaman Hi. Ridwan Basyah di Tanjung Agung - Bandar Lampung.Selanjutnya pada tahun 1975, Bapak Nasrunsyah Gelar Sutan Mangkubumi, di Bumi Agung - Kecamatan Bahuga melaksanakan acara adat Bugawi dengan mengundang tokoh-tokoh adat (penyimbang) sewilayah Way Kanan.  Pada kesempatan itu diadakan musyawarah khusus yang dipimpin oleh Hi. Ridwan Basyah membahas kembali gagasan untuk menjadikan Way Kanan sebagai Kabupaten yang berdiri sendiri, sekaligus mengajukan usul kepada Pemerintah Daerah Tingkat II Kabupaten Lampung Utara dan Pemerintah Daerah Tingkat I Propinsi Lampung.
Kemudian pada tahun 1986, Pemerintah Pusat membentuk Pembantu Bupati Lampung Utara Wilayah Blambangan Umpu dengan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri, Nomor : 821.26-502 Tanggal 8 Juni 1985, dengan Wilayah Pembantu Bupati Blambangan Umpu terdiri dari 6 (enam) kecamatan, yaitu :
1.      Kecamatan Blambangan Umpu dengan ibukota Blambangan Umpu
2.      Kecamatan Bahuga dengan ibukota Mesir Ilir
3.      Kecamatan Pakuon Ratu dengan ibukota Pakuon Ratu
4.      Kecamatan Baradatu dengan ibukota Tiuh Balak
5.      Kecamatan Banjit dengan ibukota Banjit
6.      Kecamatan Kasui dengan ibukota Kasui
Berdasarkan Surat Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Tingkat I Lampung, Nomor : 660/1990/II/1991 Tanggal 18 Februari 1991 yang ditujukan kepada Pembantu Bupati Wilayah Blambangan Umpu, maka Hi. Ridwan Basyah yang pada waktu itu menjabat sebagai Pembantu Bupati  menyelenggarakan Musyawarah besar (Mubes) dengan mengambil tempat di SESAT PURANTI GAWI Blambangan Umpu, pada tanggal 4 Mei 1991 dengan maksud untuk mempersiapkan lahan perkantoran, nama kabupaten, dan letak ibukota kabupaten sebagai persiapan Way Kanan menjadi Kabupaten.  Pertemuan tersebut dihadiri sekitar 200 orang, terdiri dari tokoh adat, tokoh agama, ilmuwan dan para pejabat. Dalam Mubes tersebut dibahas mengenai pemantapan usulan dan pernyataan dukungan sepenuhnya agar Way Kanan menjadi Kabupaten dengan ibukota di Blambangan Umpu dan terdiri dari 17 kecamatan.  Usulan tersebut ditujukan kepada Presiden Republik Indonesia, Menteri Dalam Negeri, DPR-RI dan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Propinsi Lampung.  Berdasarkan usulan tersebut, maka diadakanlah rapat-rapat di tingkat propinsi, kabupaten dan di DPR-RI.  Kemudian dilanjutkan dengan kunjungan DPR-RI ke Balambangan Umpu.
Berkat perjuangan yang gigih oleh semua pihak dan dengan Ridho Allah SWT, maka pada tahun 1999 terbitlah Undang-Undang Nomor : 12 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Daerah Tingkat II Way Kanan, Kabupaten Daerah Tingkat II Lampung Timur dan Kotamadya Daerah Tingkat II Metro.  Sebagai tindak lanjut pemberlakuan Undang-Undang tersebut, maka pada tanggal 27 April 1999, Menteri Dalam Negeri Syarwan Hamid menandatangani prasasti sebagai tanda peresmian Kabupaten Way kanan dan sekaligus melantik Drs. Tamanuri sebagai Pejabat Bupati Way Kanan.  Tanggal 27 April 1999 inilah yang dijadikan sebagai tanggal kelahiran Kabupaten Way Kanan.

PETA KABUPATEN WAY KANAN

Kabupaten Way Kanan, Provinsi Lampung terdiri dari 14 kecamatan dan 210 desa. Jumlah penduduk Kabupaten Way Kanan pada tahun 2008  sebesar 422.473 jiwa, yang terdiri dari jumlah penduduk laki-laki sebesar 212.064 jiwa (50,20%) dan 210.409 jiwa perempuan (49,80%)  serta jumlah keluarga sebesar 105.706 KK dengan rata-rata banyaknya anggota keluarga 4 jiwa. Dan luas wilayah 3.921.63 km2.
Nama-nama kecamatan kabupaten way kanan yaitu:
1. Bahuga 
2. Banjit
3. Baradatu
4. Blambangan Umpu
5. Gunung Labuhan
6. Kasui
7. Negeri Batin
8. Negeri Agung
9. Negeri Besar
10. Pakuan Ratu
11. Rebang Tangkas
12. Way Tuba
13. Bumi Agung
       14. Buay Bahuga
Letak geografis Kabupaten Way Kanan terletak pada posisi antara 6o45' – 3o45' Lintang Selatan dan 103o00' – 105o50' Bujur Timur dengan batas wilayah :
  • sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten OKU Timur Propinsi Sumatra Selatan
  • sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Lampung Utara
  • sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Tulang Bawang
  • sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Lampung Barat
Di tinjau secara Topografi & Geologi:
Kabupaten Way Kanan dibagi menjadi 2 daerah topografi, yaitu:
a. Topopgrafi berbukit sampai bergunung dengan lereng-lereng terjal dengan ketinggian bervariasi antara 450-15.00 m dpl. Meliputi  Bukit Barisan yang umumnya ditutupi oleh hutan primer dan sekunder dengan puncaknya Bukit Barisan dan Bukit Pesagi.
b. Daerah River Basin sungai-sungai kecil.
Sedangkan medan topografinya terbagi 2 bagian, yaitu:
a. Sebelah Barat ± 7% merupakan rangkaian Pegunungan;
b. Sebelah Timur ± 93% merupakan dataran yang sebagian besar tertutup vulkanis awan gelap, terbentang sawah dan perkebunan dan Topografi & Geologi rata-rata kabupaten Way Kanan 30º C.
Jenis Tanah
Jenis tanah di Kabupaten Way Kanan dikelompokkan dalam tiga kelompok:
·         Latosol dan Andosol coklat tua   
·         Podsolik merah kuning    
·         Podsolik merah kuning dan coklat kekuninggan
Hampir seluruh wilayah di Kabupaten Way Kanan memiliki kedalaman efektif tanah lebih dari 90 cm, hanya ada beberapa wilayah yang memiliki kedalaman efektif 60 - 90 cm.
Iklim                 
           Suhu udara rata-rata siang hari berkisar antara 21,8oC sampai 23,8oC. Rata-rata curah hujan lebih rendah (182,54 mm) Curah hujan tertinggi terjadi pada Maret mencapai 455,4 mm dan terendah pada bulan Mei  (28,7 mm) jadi kondisi iklim kabupaten way kanan tropis.



1.1  Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1.      Bagaimana  Potensi Sumber Daya Alam Kabupaten Way Kanan?
                         
1.2  Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui:

1.      Mengetahui Potensi Sumber Daya Alam KabupatenWay Kanan.





BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Potensi Sumber Daya Alam
Kabupaten way kanan di tinjau dari segala aspek dengan keadaan Letak geografis, Topografi & Geologi, temperatur, iklim dan jenis tanah. jadi potensi SDA yang masih terpendam di usia 10 tahun kabupaten tersebut diantaranya Mangan, Batu bara, Emas, dan sumber tambang lainnya.Potensi Ekonomi dan Unggulan Daerah Sumber utama pernghasilan sebagian besar penduduk Kabupaten Way Kanan adalah pertanian sebesar 99,05% dengan komoditas utama berupa  padi. Selain padi, komoditi lainnya yang berkembang antara lain karet, kopi dan palawija. Jenis industri kecil yang berkembang di  Kabupaten Way Kanan antara lain industri makanan, kayu dan anyaman. Kota kecil ini merupakan kecamatan paling ramai di Kabupaten Way Kanan. Boleh dibilang, pusat perekonomian kabupaten berada di  kecamatan ini.
potensi andalan kabupaten berpenduduk sekitar 400 jiwa ini, masih seputar perkebunan seperti karet, kakao, dan kopi.  Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang diperoleh Pemkab Way Kanan dari sektor perkebunan, baik yang diusahakan rakyat maupun perusahaan  perkebunan. pembangunan kabupaten pemekaran dari Kabupaten Lampung Utara tahun 1999 ini.
            Kabupaten way kanan di lihat dari keadaan sumber daya alam (SDA). Maka masarakat Kabupaten Way Kanan dengan sektor pertanian dan perkebunan diwilayah ini mempunyai peluang yang sangat besar sebagai andalan untuk mensejahterakan  masyarakat dikemudian hari terutama tanaman andalan seperti Karet, sawit dan padi hanya diharapkan kedepan pengelolaan dan pembinaan  terhadap tanaman tersebut perlu lebih ditingkatkan lagi.
            Perkebunan di Kabupaten Way Kanan merupakan salah satu sektor yang potensial untuk dikembangkan, karena areal perkebunan Kabupaten Way Kanan mencakup areal seluas 145.989,30 Ha dengan jumlah produksi hasil perkebunan 245.380,60 Ton/Th. Tanaman perkebunan yang berada di Kabupaten Way Kanan antara lain : karet, kelapa sawit, kelapa dalam, kelapa hibrida, kopi, lada, kakao, dan cengkeh. Jenis tanaman perkebunan yang sangat potensial untuk dikembangkan di Kabupaten Way Kanan antara lain : Karet, kelapa sawit, kakao dan kopi. Sentra pengembangan.                                                                                                       
            Selain perkebunan, kabupaten Way Kanan juga memiliki Lahan Persawahan di Kabupaten ini, karena didukung oleh banyaknya sungai sungai yang ada, seperti Way Umpu dengan panjang sungai 100  Km dengan DAS 1.179 Km2, Way Besai dengan panjang sungai 113 Km dengan DAS seluas 870 Km2, Way Tahmi panjang 60 Km dengan DAS 550  Km2, Saluran Cannal Komering panjang 35 Km (wilayah Way Kanan).
Keberadaan peternakan di Kabupaten Way Kanan ini juga sangat potensial karena didukung oleh ketersediaan limbah pertanian sebagai sumber pakan ternak. Selain limbah pertaninan sebagai sumber dasar pakan ternak, maka dengan beroperasinya perkebunan karet dan sawit baik milik pemerintah.swasta maupun rakyat di Kabupaten Way Kanan juga merupakan sumber pakan ternak yang baik. Produksi rumput yang tumbuh di sela-sela pohon, baik karet maupun kelapa sawit mencapai 250.500 ton/tahun sehingga mampu menampung 22.772 ST/tahun setara dengan 22.772 ekor sapi dewasa. Keberadaan agroindustri yang berkembang di Kabupaten Way Kanan (pabrik tapioka, pabrik gula tebu, pengolahan padi, dan pengolahan buah nanas) sebagai penghasil sumber pakan bagi pengembangan ternak baik ternak besar, kecil maupun unggas. Sampai saat ini limbah tersebut belum dimanfaatkan secara optimal sementara produksinya cukup besar. Dengan kondisi diatas maka peluang investasi di bidang peternakan terbuka luas bagi investor untuk membuka usahanya.
Potensi perikanan di Kabupaten Way Kanan ditopang oleh 2 kegiatan utama yaitu kegiatan perikanan budidaya dan perikanan tangkap di perairan umum. Meskipun way Kanan tidak memiliki potensi perikanan laut, namun potensi perikanan perairan umum untuk pengembangan perikanan darat darat dan perikanan tangkap cukup prospektif. Ada beberapa lokasi yang potensial untuk dijadikan lokasi pengembangan yaitu sungai Way Kanan, Way Umpu, Way Besai, Way Giham dan Way Tahmi. Untuk perikanan budidaya, tersedia lokasi potensial di Kecamatan Banjit, Baradutu dan Bahuga dengan jenis komoditi seperti ikan mas, nila, patin dan lele.
Dengan kekayaan SDA yang melimpah maka kabupatn way kanan menjadi pengindustri besar yang berkembang di Kabupaten Way Kanan. Industri tersebut  merupakan industri pengolahan hasil pertanian dan perkebunan seperti ; Industri pengolahan singkong menjadi tepung tapioka, Industri pengolahan kelapa sawit menjadi CPO, Industri pengolahan dan pengalengan buah nanas, Industri pengolahan kayu karet menjadi kayu lapis, Industri pengolahan tebu menjadi gula. Peluang investasi yang dapat dikembangkan pada sektor industri antara lain pembangunan industri pengolahan hasil pertanian, industri pengolahan bahan galian tambang kaolin, industri hilir dengan bahan baku kelapa, industri pengolahan hasil perkebunan karet dan industri pengolahan singkong menjadi bio-etanol. Kabupaten Way Kanan yang dilalui jalan Lintas Sumatera dan merupakan daerah perlintasan kereta api serta didukung dengan keberadaan lapangan terbang Way Tuba mempunyai potensi dalam pengembangan sektor perdagangan dan jasa di wilayah ini. Pengembangan perdagangan dan jasa di Kabupaten Way Kanan lebih bersifat untuk memfasilitasi hasil produksi dan transaksi komoditas hasil perkebunan, pertanian tanaman pangan, kehutanan, peternakan dan perikanan.

Pariwisata
Adapun dari sektor pariwisata, Kabupaten Way Kanan memiliki potensi keindahan dan panorama alam yang potensial untuk dikembangkan. Sejumlah lokasi eksotis yang sangat menarik, antara lain Air terjun Putri Malu di kecamatan Banjit, Air terjun Way Mencar di kecamatan Way Tuba, Air panas/ blerang di Way Tuba dan Banjit, Kampung wisata lestari Gedung Batin di Blambangan Umpu, Kampung tua Pakuan Ratu di kecamatan Pakuan Ratu, Taman bendungan sebiduk sehaluan di kecamatan Way Tuba, Agro wisata perkebunan karet, kopi, lada di beberapa kecamatan, Arung jeram si sungai Way Umpu, Way Besai dan Way Tahmi, wisata spiritual Pemakaman Tua di Blambangan Umpu dan Bumi Agung, wisata buah durian dan duku di Blambangan Umpu, Kasui, Gunung Labuhan, dan wisata spiritual Ngaben umat Hindu di kecamatan Banjit dan Negeri Agung.







BAB III
PENUTUP

KESIPULAN
            Kabupaten way kanan di lihat dari keadaan sumber daya alam (SDA). Maka masarakat Kabupaten Way Kanan dengan sektor pertanian dan perkebunan diwilayah ini mempunyai peluang yang sangat besar sebagai andalan untuk mensejahterakan  masyarakat dikemudian hari terutama tanaman andalan seperti Karet, sawit dan padi hanya diharapkan kedepan pengelolaan dan pembinaan  terhadap tanaman tersebut perlu lebih ditingkatkan lagi.
Dengan kekayaan SDA yang melimpah maka kabupatn way kanan menjadi pengindustri besar yang berkembang di Kabupaten Way Kanan.







DAFTAR PUSTAKA
http://kabupaten way kanan. Go.id.


0 komentar:

Posting Komentar